Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Ihwal Bahasa

Pengertian bahasa Apa itu bahasa ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknnya jika kita memperhatikan beberapa pengertian bahasa tersebut berdasarkan pengertian umum dengan melihat kamus umum, sebagai istilah linguistik dengan melihat kamus linguistik, dan menyimak aneka pendapat para ahli dari latar belakang yang berbeda. Dalam kamus umum, dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66) bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Kamus Webster mendefinisikan bahasa sebagai A systematic means of communication ideas or feeling by the use of communication sign, sounds, gestures, or mark having understood meanings. Dari dua makna umum tentang bahasa di atas, ada persamaan yang jelas. Persamaan itu adalah bahwa bahasa ditempatkan sebagai alat komunikasi antar manusia untuk mengungkapkan pikiran at

JENIS ARTIKULASI DAN KLASIFIKASI BUNYI BAHASA

A. Jenis-jenis Artikulasi Pada bahasan sebelumnya telah dipelajari alat-alat ucap dengan baik. berbagai bunyi yang kta dengar dari alat bunyi merupakan hasil macam-macam penyekatan atau rintangan terhadap udara yang ditiupkan ke dalamnya. Paru-paru dapat menghembuskan udara ke tempat alat ucap yang ada di atasnya melalui tenggorokan dan kerongkongan dapat mengalami macam-macam penyekatan dan rintangan. Rongga yang dilalui aliran udara itu dapat berubah-ubah bentuknya disebabkan oleh jenis-jenis gerakan artikulator. Artikulator adalah bagian alat ucap yang dapat bergerak dan menyentuh daerah artikulasi. Daerah artikulasi atau titik artikulasi selalu berada pada posisi tetap, tidak dapat bergerak. Sebagai akibat dari gerakan artikulator-artikulator yang menyentuh titik artikulasi terjadilah jenis-jenis artikulasi. Jenis-jenis artikulasi yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1) Hentian (stop), terjadi karena aliran udara terhenti sepenuhnya pada suatu tem

Etika Memakai Sandal Dan Sepatu

Mukaddimah Islam adalah satu-satunya agama yang banyak sekali memperhatikan aspek akhlaq dan etika, dari hal yang sebesar-besarnya hingga sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, pantaslah pula apa yang dikatakan 'Aisyah radliyallâhu 'anha ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah bahwa akhlaq beliau adalah al-Qur'an. Bila kita mengamati kandungan al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi, maka sangat sulit kita untuk tidak mengatakan bahwa di dalamnya selalu terkait dengan akhlaq dan etika itu. Salah satu hal yang nampaknya sepele tetapi besar artinya yang diberikan perhatian oleh Islam adalah masalah etika memakai sandal atau sepatu. Nah, apa urgensinya? Bagaimana etikanya?…Pada kajian kali ini, kita akan membahasnya, Insya Allah. Naskah Hadits عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِيْنِ, وَإِذَا انْتَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ, لِتَكُنِ الْيُمْنَى أَوَّلَهُمَا تُنْعَلُ